Dengan rusaknya lapisan ozon ini, dapat membahayakan kesehatan manusia kalau berada di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung. Bayi-bayi yang dulunya sering dijemur oleh manusia, sekarang sangat mengkhawatirkan untuk berjemur karena akibatnya bisa fatal, yaitu kanker.
Memang kata ultraviolet ini sudah tak asing lagi kita dengar di telinga. Apa sebenarnya ultraviolet itu?
Ultraviolet adalah karsinogen, yaitu zat yang dapat menyebabkan kanker dan sinar ini juga memiliki beberapa efek buruk lainnya terhadap kulit.
Dua Macam Sinar Ultraviolet
Secara umum, ada dua istilah yang mungkin sudah sangat kita kenal yaitu:
- Ultraviolet A (UVA).
- Ultraviolet B (UVB).
Karena efek dari pemanasan global, menyebabkan penipisan lapisan ozon, akibatnya pengaruh buruk dari UVB akan semakin berbahaya di masa depan. Sedangkan UVA tidak diserap oleh lapisan ozon dan melakukan penetrasi lebih dalam lagi ke lapisan kulit manusia sehingga berpengaruh terhadap penuaan dini dan kerusakan kulit dibanding UVB.
Akibat Paparan Sinar Ultraviolet bagi Kesehatan
Keduanya merupakan tipe dari sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan penyakit berikut ini:
- Kanker kulit.
- Imunosupresi.
- Kulit terbakar.
- Mengubah warna kulit.
- Penuaan dini.
Imonosupresi artinya adalah melemahnya kekebalan tubuh yang menyebabkan kemampuan melawan infeksi dan penyakit. Selain kanker kulit, sinar ultraviolet juga bisa membuat kulit terbakar dan mengubah warna kulit manusia menjadi memerah.
Kenapa Ultraviolet Bisa Merusak Kulit.
Dibandingkan dengan UVB, ternyata UVA merupakan sinar yang paling merusak kulit karena memiliki panjang gelombang 315nm sampai 400nm. Sedangkan panjang gelombang ultrviolet B antara 290 nm hingga 315nm. Radiasi sinar UV dari matahari yang tercatat paling kuat terjadai antara jam 10 pagi hingga jam 4 sore.
Khususnya daerah yang dilalui garis khatulistiwa dan pada musim panas.
0 komentar:
Post a Comment