Botol susu merupakan media pengganti payudara untuk memberikan ASI pada bayi yang baru lahir. Terutama bagi ibu-ibu yang tidak bisa memberikan ASI karena berbagai macam alasan.

Botol susu harus terbuat dari bahan yang aman untuk kesehatan bayi.

Jangan sampai tergiur oleh harga yang murah. Jika memilih botol susu yang terbuat dari plastik, pilihlah yang terbuat dari bahan terpercaya. Karena kalau salah memilih, dipercaya akan mempengaruhi kesehatan bayi.



Bahkan ada pula yang menyebutkan sebagai penyebab gangguan hormon serta masalah obesitas.

Untuk memilih DOT, maka kenalilah terlebih dahulu refleks hisap si kecil. Bila kemampuan menghisapnya cukup kuat, maka DOT berbahan silikon bisa menjadi pilihan.




Selain itu, yang juga tergolong aman adalah botol susu yang terbuat dari bahan kaca atau gelas, karena bisa bertahan lama dan mudah cara membersihkan lemak dari permukaan.

Kelemahannya adalah hanya berat serta tebal sehingga kurang nyaman digunakan, lebih mudah pecah ketika terjatuh.




7 Kriteria Tepat Pilih Botol Susu


1. Bahan yang aman.

Pilih yang terbuat dari bahan Polypropylene atau pp dan bebas dari Bisphenol A atau BPA. Untuk mengetahui apakah botol susu yang akan dibeli berbahan tersebut, cukup lihat lambang segitiga bernomor #5 di bagian bawah botol.

2. Hindari botol dengan banyak gambar.

Karena beresiko saat disteril dengan air mendidih.

3. Sesuaikan ukuran.

Pilih botol yang seusia bayi, apakah botol kecil ukuran 30-50 ml dan seterusnya.

4. Ada regulator anti Tersedak.

Berfungsi untuk mengatur aliran susu sesuai dengan irama isapan bayi. Dengan adanya regulator antisedak ini, maka keadaan DOT mengempis secara tiba-tiba bisa dihindari. Khusus untuk bayi usia 0-3 bulan.

5. Ada pegangan.

Terutama bayi usia 6 bulan ke atas, beri kesempatan bayi untuk memegang botolnya sendiri.

6. Ukuran DOT.

Ukuran yang tidak sesuai bisa menyebabkan bayi tersedak serta mengganggu pernafasan.

7. Silikon atau Lateks ?

Silikon berwarna putih, awet namun tidak lentur. Sedangkan lateks, lentur namun mudah rusak.

0 komentar: