Obat bius biasa dikenal dengan nama "Anestesi", dan biasanya pula digunakan dalam praktek medis. Salah satu fungsinya adalah membuat bagian tubuh mati rasa atau membuat orang tak sadar diri saat dioperasi, misalnya saja pada saat operasi sesar (sectio caesaria) dan operasi usus buntu.

Salah satu obat bius yang biasa digunakan adalah B S (inisial). BS ini merupakan obat bius yang sering dipakai oleh dokter bedah media di Indonesia. Obat bius apa saja yang harus diketahi oleh pasien sebelum dilakukan operasi?
Nah, untuk mengenal lebih jauh tentang anestesi ini, berapa saja macamnya, bisa disimak di bawah ini.

3 Macam Obat Bius pada Operasi Medis:


3 Jenis Anestesi

Secara sederhana, anestesi dibedakan menjadi tiga golongan yaitu lokal, regional dan umum. Masing-masing mempunyai bentuk dan kegunaan masing-masing.





1. Anestesi Lokal.
Obat disuntikkan ke daerah tertentu atau pada sebagian kecil daerah tubuh yang akan dioperasi sehingga akan hilang rasa, namun pasien masih dalam keadaan sadar.
Contoh, dokter gigi akan menyuntikkan anestesi ke dalam gusi sebelum mencabut gigi Anda.
2. Anestesi Regional.
Merupakan obat untuk membius sebagian tubuh dengan menyuntukkan obat di sekitar saraf mati rasa atau "pemblokan saraf".

Contoh, bisa dilakukan pada wanita yang akan melahirkan dengan operasi sesar atau pada operasi usus buntu.
Suntikan pada tulang belakang akan "mematikan" tubuh dari pinggang ke bawah.

3. Anestesi Umum.
Ini sering disebut dengan "Anestesi Total". Ketika seorang pasien diberikan anestesi umum, mereka sepenuhnya akan kehilangan kesadaran.




Itulah tiga macam obat bius yang perlu diketahui siapa tahu kita atau saudara kita ada yang membutuhkan informasi ini. Obat bius dosisnya bermacam-macam, juga masa atau lamanya obat bius bekerja. Semua itu, hanya boleh dilakukan oleh dokter atau mereka yang lebih berpengalaman.

0 komentar: