Kandungan mi instan lebih banyak mengandung protein hampir sama dengan kandungan protein dalam nasi. Jadi, kalau mengonsumsi nasi ditambah dengan mi instan itu akan menjadikan protein yang bertumpuk masuk ke dalam tubuh. Malah terkadang kandungan natrium di dalam mi instan bisa bertahan lama di sistem pencernaan manusia.
Mi instan yang masuk ke dalam tubuh memerlukan waktu 4-4 jam untuk dicerna oleh lambung. Jika ini dilakukan terus menerus, maka akan menambah beban kerja dari lambung saja. Makanya sangat disarankan untuk mengonsumsi mi instan tidak tiap hari.
"Akan tetapi, mengonsumsi mi instan yang berlebihan bisa mengakibatkan pencernaan terganggu. Agar ada keseimbangan makanan yang masuk dalam tubuh, disarankan menambahkan sayuran hijau pada mi instan yang akan dikonsumsi."
Kandungan Mi Instan
Selain kandungan tepung yang terdapat dalam mi instan, kita juga harus memperhatikan kandungan bumbu dalam mi instan ini. Karena instan, membuatnya juga serba instan, dimana bumbu mi instan banyak mengandung vetsin, monosodium glutamat (MSG), kandungan garam yang cukup tinggi dan juga kaldunya.Mengenai kaldu, apakah itu kaldu sungguhan atau buatan, ini juga perlu kita perhatikan sebelum dikonsumsi oleh anak-anak. Kebanyakan bumbu yang digunakan untuk mi instan mengandung bahan pengawet. Hal ini bisa memicu perkembangan sel kanker. Misalnya anak yang dideteksi memiliki bibit sel kanker di dalam tubuhnya, kalau dibiarkan mengonsumsi mi instan secara berlebihan, sel kanker di dalam tubuhnya akan berkembang lebih cepat.
Kandungan zat oksida dalam tepung dan bumbunya bisa masuk ke dalam tubuh si anak. Dan kalau tubuh kelebihan zat oksida ini, maka bisa berpengaruh terhadap kesehatan. Dari itu, sebaiknya kalau bisa mengonsumsi juga makanan yang mengandung zat antioksida agar tubuh dalam keadaan seimbang.
Cara Terbaik Konsumsi Mi Instan
Pertama.Dalam mengonsumsi mi instan apalagi untuk anak kecil, sebaiknya diimbangi dengan makanan lain, misalnya ditambahkan sayuran hijau, tomat atau bawang putih saat sedang dimasak. Karena sayuran inilah yang berfungsi untuk meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh sehingga zat oksidan yang masuk dalam tubuh bisa dinetralisir.
Kedua
Pada saat memasak mi instan sebaiknya air rebusan pertama dibuang, kemudian dimasak lagi. Tujuannya adalah bisa mengurangi kandungan bahan pengawet dalam mi instan. Tindakan seperti ini akan lebih aman daripada yang tidak membuang air rebusan pertamanya.
Ketiga.
Kemudian tips yang terakhir adalah dengan tidak berlebihan dalam mengonsumsi mi instan. Konsumsi mi instan sih boleh-boleh saja, tapi jangan berlebihan serta jangan setiap hari karena tidak baik untuk kesehatan anak. Saat yang disarankan oleh ahli kesehatan adalah seminggu sekali makan mi instan.
0 komentar:
Post a Comment