Kolostrum adalah Air Susu Ibu (ASI) yang keluar pertama kali pada saat ibu menyusui bayinya yang baru saja dilahirkan. ASI pertama ini sebagian besar berisi zat kekebalan tubuh dan nutrisi. Kolostrum yang diptoduksi pada tahap akhir kehamilan hingga pada hari-hari awal setelah proses persalinan memiliki ciri-ciri berwarna kuning, kental, dan jumlahnya tak begitu banyak.
Kolostrum keluar pada awal-awal masa menyusui yaitu 24-36 jam pertama setelah proses melahirkan selesai. Sebaiknya kolostrum diberikan sedini mungkin, sekitar 30-60 menit setelah melahirkan, bayi diletakkan pada daerah dada ibunya, nanti bayi akan mencari puting ibunya sampai dapat.
Banyak ibu telah merasakan betapa hebatnya manfaat kolostrum ini, bahkan hingga usia 3 tahun si anak jarang terkena penyakit. Tubuh anak menjadi tahan banting, jarang sekali terkena penyakit. Kalaupun terserang, tak menunggu lama untuk cepat sembuh. Misalnya saja pagi ini demam, besok pagi atau lusi si anak sudah sembuh seperti biasanya.
6 Manfaat Kolostrum Bagi Bayi yang Baru Dilahirkan
1. Kolostrum berkhasiat khusus untuk bayi dan komposisinya mirip dengan nutrisi yang diterima bayi selama di dalam rahim.2. Kolostrum bermanfaat untuk mengenyangkan bayi pada hari-hari pertama hidupnya.
3. Seperti imunisasi, kolostrum memberi antibodi kepada bayi (perlindungan terhadap penyakit yang sudah pernah dialami sang ibu sebelumnya).
4. Kolostrum juga mengandung sedikit efek pencahar untuk menyiaokan dan membersihkan sistem pencernaan bayi dari mekonium.
Mekonium adalah kotoran atau feses yang dihasilkan bayi selama di dalam rahim. Mekonium dibentuk dalam saluran pencernaan bayi dari bahan baku serupa materi "sampah" metabolisma tubuh yang bersifat steril dan pada umumnya berwarna hujau.
5. Kolostrum juga mengurangi konsentrasi "bilirubin" (yang menyebabkan bayi kuning) sehingga bayi terhindar dari "jaundice".
Jaundice adalah perubahan warna kuning pada kulit dan mata bayi yang baru lahir. Jaundice terjadi karena darah bayi mengandung kelebihan bilirubin, pigmen berwarna kuning pada sel darah merah. Jaundice biasanya terjadi karena hati bayi belum cukup matang untuk menyingkirkan bilirubin dalam aliran darah.
6. Kolostrum juga membantu pembentukan bakteri baik untuk pencernaan.
Dengan melihat manfaat tersebut, sudah seharusnyalah kolostrum diberikan kepada bayi terlebih dahulu. Pada kondisi tertentu, bayi yang baru saja dilahirkan tidak mendapatkan kolostrum. Misalnya saja karena ibunya meninggal saat menjalani proses persalinan atau ibunya tidak boleh memberikan ASI pada kasus-kasus HIV, maka bayi boleh diberikan kolostrum yang dijual di apotek.
Kolostrum tidak diberikan secara sintesis, sehingga jumlahnya pun terbatas. Kolostrum hanya tersedia mulai hari pertama hingga maksimal hari ketiga atau keempat setelah melahirkan. Seorang ibu yang baru saja melahirkan namun tidak menyusui bayinya, kolostrumnya tetap ada. Walau tidak disusukan, dalam beberapa hari, kolostrum itu juga akan hilang dan berganti dengan keluarnya susu peralihan.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat telah membuktikan bahwa pada anak yang menerima susu formula sejak lahir beresiko 5x lipat lebih mudah terkena diare dan ISPA, dibandingkan dengan anak yang dari awal kelahirannya sudah diberi kolostrum dan ASI.
Semoga bermanfaat..
0 komentar:
Post a Comment